Hariyanto Gerakkan BPBD Sumbar Bagikan 50 Paket Sembako untuk Wartawan IKW RI - PIKIRAN RAKYAT

Jumat, 12 Desember 2025

Hariyanto Gerakkan BPBD Sumbar Bagikan 50 Paket Sembako untuk Wartawan IKW RI

PADANG – Di tengah suasana darurat banjir, banjir bandang, longsor, dan angin kencang yang melanda Sumatera Barat, solidaritas tak hanya hadir untuk warga terdampak, tetapi juga untuk mereka yang bekerja memastikan setiap informasi bencana tersampaikan ke publik. Pada Jumat, 12 Desember 2025, BPBD Sumatera Barat menunjukkan kepedulian khusus kepada insan pers melalui pembagian 50 paket sembako bagi wartawan yang tergabung dalam IKW RI, sebuah langkah cepat yang lahir dari prakarsa seorang anggota IKW RI bernama Hariyanto.

Sejak pagi, Posko IKW RI di Esa Café kawasan GOR H. Agus Salim Padang tampak lebih hidup dari biasanya. Tempat yang selama masa bencana dijadikan titik berkumpul jurnalis sebelum turun meliput itu berubah menjadi ruang solidaritas. Satu per satu wartawan datang setelah menyelesaikan tugas mereka, dan di sana pula bantuan yang mereka butuhkan telah menunggu.

Penyerahan paket sembako dilakukan langsung oleh Surung Martua Sianaga, SKM., M.T, Koordinator Penerimaan dan Pengeluaran Logistik BPBD Sumbar, yang hadir mewakili Kalaksa BPBD Sumbar. Dengan suasana yang hangat, Surung menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bentuk penghargaan terhadap perjuangan para jurnalis yang tetap bekerja meski berada dalam kondisi bencana yang penuh risiko.

Dalam sambutannya, Surung menekankan bahwa jurnalis adalah bagian penting dalam sistem penanggulangan bencana. Ia menyebut informasi yang akurat dan cepat adalah kunci bagi masyarakat dalam menghadapi situasi darurat, dan itulah sebabnya BPBD memberi perhatian pada mereka yang berada di garis depan pemberitaan. “Insan pers bekerja di tengah cuaca ekstrem dan situasi lapangan yang sulit. Bantuan ini kami berikan agar mereka tetap kuat menjalankan tugas,” ujarnya.

Di sisi lain, perhatian khusus juga diberikan kepada sosok Hariyanto, wartawan IKW RI yang menjadi jembatan antara kebutuhan jurnalis dan respon cepat BPBD. Ia melihat langsung bagaimana rekan-rekannya turun ke lokasi bencana setiap hari dengan kondisi fisik yang terkuras dan kebutuhan logistik yang tak selalu terpenuhi. Dari kepedulian itulah ia menghubungkan komunikasi dengan BPBD Sumbar sehingga bantuan dapat disalurkan tepat sasaran.

Ketua IKW RI, Davit Efendi, turut hadir menyaksikan proses penyaluran tersebut. Ia mengapresiasi langkah BPBD Sumbar dan khususnya prakarsa Hariyanto yang dinilainya sangat membantu. Menurut Davit, jurnalis pada masa bencana bekerja dengan beban yang jauh lebih berat dari hari-hari biasa, sehingga dukungan semacam ini menjadi dorongan moral yang besar. “Kami menghargai prakarsa Hariyanto. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kawan-kawan yang setiap hari berada di lapangan,” ucapnya.

Suasana hangat terlihat ketika Hariyanto, Jeje, dan anggota IKW RI lainnya menerima paket logistik tersebut. Tidak ada protokol yang kaku, hanya ada rasa kebersamaan dan ungkapan syukur dari para jurnalis yang selama ini berjibaku mengabarkan kondisi warga terdampak ke berbagai media. Banyak dari mereka yang selama liputan tak sempat memikirkan kebutuhan pribadi karena fokusnya membantu publik mendapatkan informasi.

Paket bantuan tersebut berisi mi instan, makanan cepat saji, dan sejumlah kebutuhan konsumsi lainnya. Meski sederhana, paket-paket ini membantu para wartawan untuk tetap siaga dalam menjalankan tugas di tengah masa tanggap darurat yang belum berakhir. Dalam penuturan Hariyanto, bantuan ini bukan hanya soal materi, tetapi juga bentuk perhatian moral yang sangat berarti.

Sementara itu, BPBD Sumbar sendiri terus melanjutkan berbagai upaya penanganan bencana di wilayah terdampak. Mulai dari pendistribusian logistik, pendampingan relawan, hingga pemetaan titik rawan, seluruh proses berjalan paralel dengan kebutuhan informasi yang juga terus mengalir. Sinergi dengan jurnalis seperti anggota IKW RI dinilai sangat krusial untuk menjaga agar informasi bencana tetap akurat dan tidak menimbulkan kepanikan.

Kehadiran BPBD di Posko IKW RI pada hari itu tidak hanya menyalurkan bantuan, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara lembaga kebencanaan dan insan pers. Kolaborasi yang semakin penting saat bencana melanda, ketika semua pihak harus saling mendukung untuk memastikan pemulihan berjalan dengan baik. Dan di balik semua itu, ada peran seorang jurnalis bernama Hariyanto, yang dengan sederhana menggerakkan solidaritas besar.

. HENDRI.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda